Asus akhirnya benar-benar menjual smartphone gaming terbarunya, ROG Phone II, di Indonesia. Harus diakui, kami termasuk golongan yang sedikit kecewa ketika generasi pertamanya tidak jadi dijual secara resmi di pasaran lokal tahun lalu. Kini penantian panjang kami terbayar sudah. Tidak tanggung-tanggung, begitu menggelar acara peluncuran ROG Phone II sudah langsung bisa dibeli.
Mengapa kami sangat menantikan kehadiran smartphone ini di Indonesia? Alasannya jelas, Asus melalui brand ROG selalu mengedepankan pengalaman bermain game yang maksimal sebagai nilai jual utama, sama seperti sederet produk mereka di ranah laptop gaming. Penasaran seperti apa kecanggihannya dan kenapa kami menyebut ROG Phone II sebagai smartphone gaming terbaik saat ini? Yuk, langsung saja simak ulasannya:
Mengapa kami sangat menantikan kehadiran smartphone ini di Indonesia? Alasannya jelas, Asus melalui brand ROG selalu mengedepankan pengalaman bermain game yang maksimal sebagai nilai jual utama, sama seperti sederet produk mereka di ranah laptop gaming. Penasaran seperti apa kecanggihannya dan kenapa kami menyebut ROG Phone II sebagai smartphone gaming terbaik saat ini? Yuk, langsung saja simak ulasannya:
Quote:
Desain bernuansa gaming yang keren
Pertama kali melihatnya, kami menilai ROG Phone II punya bahasa desain yang kurang lebih sama dengan produk pendahulunya. Tapi ada sedikit perbedaan. Pada generasi terbaru ini dimensinya menjadi lebih besar dan ventilasi udara di bodi bagian belakang dibuat lebih minimalis.
Satu hal yang membuat bodi bagian belakang ROG Phone II tampak berbeda adalah ketiadaan sensor sidik jari. Bukan berarti fitur ini dihilangkan, tetapi Asus memilih untuk menyembunyikan sensor tersebut di balik layar seperti kebanyakan smartphone masa kini.
Kesan futuristik khas seri ROG masih terlihat, misalnya pada bagian modul kamera belakang dan area di sekitar ventilasi. Asus memadukan material metal dan kaca (Gorilla Glass) yang membuatnya tampak premium. Di tengah bodi belakang, logo ROG dengan hiasan lampu RGB merupakan elemen wajib yang akan membuat Anda terlihat seperti seorang gamer sejati.
Perlu diketahui bahwa dimensi Asus ROG Phone II lebih besar dari generasi pertamanya. Layarnya berukuran 6,59 inci, dan mengusung aspect ratio 19.5:9. Tepat di sisi atas dan bawahnya, ada dua buah speaker stereo yang menghadap ke depan. Penempatan speaker ini menurut kami sangat ideal untuk semakin memaksimalkan pengalaman bermain games atau menonton video.
Meski begitu, keberadaan dua speaker tersebut turut berperan dalam menciptakan bezel atas dan bawah yang lebih lebar. Ditambah layar yang memang besar, hasilnya dimensi ROG Phone II menjadi lebih panjang. Dari segi pengoperasian, meski dimensinya lebih besar Asus ROG Phone II merupakan perangkat yang cukup nyaman digenggam.
Awalnya kami merasa bodinya yang ergonomis serta ketebalannya yang masih di angka 9,5mm cukup ideal untuk pengoperasian dengan satu tangan. Tapi setelah pemakaian beberapa lama, justru bodi yang panjang seperti ini membuat kami sedikit kesulitan untuk menjangkau seluruh layar, terutama bagian atas, dengan satu tangan.
Selain itu, bobot ROG Phone II 40 gram lebih berat dibanding pendahulunya. Tidak heran, Asus kali ini membenamkan baterai dengan kapasitas super jumbo, yakni 6.000 mAh. Kombinasi dimensi yang lebih besar dan bobot yang lebih berat bagi kami agak mengurangi kenyamanan untuk membawa smartphone ini di saku celana.
Selain port USB Type-C di bawah, ROG Phone II masih memiliki port USB Type-C alternatif di sisi sebelah kiri. Posisinya sangat menyenangkan karena tidak akan mengganggu tangan Anda jika ingin bermain dengan port terhubung ke kabel. Soal ketersediaan slot, Asus menyediakan dua tempat untuk SIM-card tanpa adanya slot microSD.
Pertama kali melihatnya, kami menilai ROG Phone II punya bahasa desain yang kurang lebih sama dengan produk pendahulunya. Tapi ada sedikit perbedaan. Pada generasi terbaru ini dimensinya menjadi lebih besar dan ventilasi udara di bodi bagian belakang dibuat lebih minimalis.
Satu hal yang membuat bodi bagian belakang ROG Phone II tampak berbeda adalah ketiadaan sensor sidik jari. Bukan berarti fitur ini dihilangkan, tetapi Asus memilih untuk menyembunyikan sensor tersebut di balik layar seperti kebanyakan smartphone masa kini.
Kesan futuristik khas seri ROG masih terlihat, misalnya pada bagian modul kamera belakang dan area di sekitar ventilasi. Asus memadukan material metal dan kaca (Gorilla Glass) yang membuatnya tampak premium. Di tengah bodi belakang, logo ROG dengan hiasan lampu RGB merupakan elemen wajib yang akan membuat Anda terlihat seperti seorang gamer sejati.
Perlu diketahui bahwa dimensi Asus ROG Phone II lebih besar dari generasi pertamanya. Layarnya berukuran 6,59 inci, dan mengusung aspect ratio 19.5:9. Tepat di sisi atas dan bawahnya, ada dua buah speaker stereo yang menghadap ke depan. Penempatan speaker ini menurut kami sangat ideal untuk semakin memaksimalkan pengalaman bermain games atau menonton video.
Meski begitu, keberadaan dua speaker tersebut turut berperan dalam menciptakan bezel atas dan bawah yang lebih lebar. Ditambah layar yang memang besar, hasilnya dimensi ROG Phone II menjadi lebih panjang. Dari segi pengoperasian, meski dimensinya lebih besar Asus ROG Phone II merupakan perangkat yang cukup nyaman digenggam.
Awalnya kami merasa bodinya yang ergonomis serta ketebalannya yang masih di angka 9,5mm cukup ideal untuk pengoperasian dengan satu tangan. Tapi setelah pemakaian beberapa lama, justru bodi yang panjang seperti ini membuat kami sedikit kesulitan untuk menjangkau seluruh layar, terutama bagian atas, dengan satu tangan.
Selain itu, bobot ROG Phone II 40 gram lebih berat dibanding pendahulunya. Tidak heran, Asus kali ini membenamkan baterai dengan kapasitas super jumbo, yakni 6.000 mAh. Kombinasi dimensi yang lebih besar dan bobot yang lebih berat bagi kami agak mengurangi kenyamanan untuk membawa smartphone ini di saku celana.
Selain port USB Type-C di bawah, ROG Phone II masih memiliki port USB Type-C alternatif di sisi sebelah kiri. Posisinya sangat menyenangkan karena tidak akan mengganggu tangan Anda jika ingin bermain dengan port terhubung ke kabel. Soal ketersediaan slot, Asus menyediakan dua tempat untuk SIM-card tanpa adanya slot microSD.
Quote:
Layar 120Hz dengan DCI-P3 Color Space 108 persen
Seperti disebutkan di atas, Asus ROG Phone II hadir dengan layar Super AMOLED berukuran 6,59 inci dengan resolusi Full HD+. Mengusung DCI-P3 Color Space 108 persen, layar ini mampu menampilkan warna dengan akurasi yang amat baik.
Namun keunggulan yang membuat layar ROG Phone II terlihat lebih menonjol dibanding pesaingnya adalah refresh rate 120Hz serta response time 1ms. Perpaduan yang menurut Asus merupakan yang pertama di dunia. Secara default, layar ini mengadopsi refresh rate di angka 60Hz. Anda bisa mengubahnya secara manual ke 90Hz atau maksimal 120Hz lewat Pengaturan.
Keuntungan memiliki layar dengan refresh rate tinggi adalah semua pergerakan terlihat lebih smooth, terutama ketika menjalankan game-game yang memang sudah mendukung frame rate tinggi di atas 60fps. Bahkan saat digunakan bukan untuk bermain game pun perbedaan kualitas layarnya cukup terasa.
Yang tidak kalah penting adalah layar ROG Phone II punya teknologi sentuhan yang amat responsif. Latency-nya rendah, di kisaran 49ms. Dengan begitu, layar akan lebih cepat merespon sentuhan jari Anda. Benefit yang akan bakal langsung bermanfaat saat Anda ingin menembak atau menghindari serangan musuh.
Sedikit membahas soal audio, selain didukung oleh dua speaker stereo yang menghadap ke depan, Asus juga telah membenamkan teknologi DTS:X Ultra pada ROG Phone II. Sejauh pengalaman kami, smartphone ini mampu memberikan kualitas audio yang lantang, jernih, dan terasa lebih hidup.
Seperti disebutkan di atas, Asus ROG Phone II hadir dengan layar Super AMOLED berukuran 6,59 inci dengan resolusi Full HD+. Mengusung DCI-P3 Color Space 108 persen, layar ini mampu menampilkan warna dengan akurasi yang amat baik.
Namun keunggulan yang membuat layar ROG Phone II terlihat lebih menonjol dibanding pesaingnya adalah refresh rate 120Hz serta response time 1ms. Perpaduan yang menurut Asus merupakan yang pertama di dunia. Secara default, layar ini mengadopsi refresh rate di angka 60Hz. Anda bisa mengubahnya secara manual ke 90Hz atau maksimal 120Hz lewat Pengaturan.
Keuntungan memiliki layar dengan refresh rate tinggi adalah semua pergerakan terlihat lebih smooth, terutama ketika menjalankan game-game yang memang sudah mendukung frame rate tinggi di atas 60fps. Bahkan saat digunakan bukan untuk bermain game pun perbedaan kualitas layarnya cukup terasa.
Yang tidak kalah penting adalah layar ROG Phone II punya teknologi sentuhan yang amat responsif. Latency-nya rendah, di kisaran 49ms. Dengan begitu, layar akan lebih cepat merespon sentuhan jari Anda. Benefit yang akan bakal langsung bermanfaat saat Anda ingin menembak atau menghindari serangan musuh.
Sedikit membahas soal audio, selain didukung oleh dua speaker stereo yang menghadap ke depan, Asus juga telah membenamkan teknologi DTS:X Ultra pada ROG Phone II. Sejauh pengalaman kami, smartphone ini mampu memberikan kualitas audio yang lantang, jernih, dan terasa lebih hidup.
Quote:
Dua AirTriggers di kiri dan kanan
AirTriggers di atas telunjuk kiri dan kanan (left dan right trigger) juga ada. Kali ini yang dipasang adalah generasi kedua. Ketika diaktifkan, tombol tersebut akan memberikan feedback getaran dan sensitivitasnya bisa Anda atur sendiri melalui aplikasi ROG Game Genie.
Asus menanamkan dua vibration motor (satu di kiri dan satu di kanan), agar mampu menghasilkan haptic feedback yang lebih mantap. Kedua motor tersebut juga membantu AirTriggers menghadirkan sensasi layaknya menekan tombol pada controller atau gamepad fisik.
Asyiknya lagi, Anda bisa menambahkan fungsi ekstra pada AirTriggers dengan cara melakukan squeeze (meremas) bodi ROG Phone II. Misalnya, remas sebentar untuk memanggil Google Assistant, atau remas selama 3 detik untuk mengaktifkan X Mode secara instan. Apa itu X Mode? Kita bahas di poin selanjutnya.
AirTriggers di atas telunjuk kiri dan kanan (left dan right trigger) juga ada. Kali ini yang dipasang adalah generasi kedua. Ketika diaktifkan, tombol tersebut akan memberikan feedback getaran dan sensitivitasnya bisa Anda atur sendiri melalui aplikasi ROG Game Genie.
Asus menanamkan dua vibration motor (satu di kiri dan satu di kanan), agar mampu menghasilkan haptic feedback yang lebih mantap. Kedua motor tersebut juga membantu AirTriggers menghadirkan sensasi layaknya menekan tombol pada controller atau gamepad fisik.
Asyiknya lagi, Anda bisa menambahkan fungsi ekstra pada AirTriggers dengan cara melakukan squeeze (meremas) bodi ROG Phone II. Misalnya, remas sebentar untuk memanggil Google Assistant, atau remas selama 3 detik untuk mengaktifkan X Mode secara instan. Apa itu X Mode? Kita bahas di poin selanjutnya.
Quote:
ROG UI dengan Armory Crate
Asus ROG Phone II mengadopsi sistem operasi ROG UI berbasis Android 9.0 Pie. Tentunya di masa mendatang, kemungkinan besar Asus akan meluncurkan update ke Android 10 meski belum diketahui kapan bakal tersedia untuk gamer di Indonesia.
Yang pasti ROG UI punya tema yang sejalan dengan konsep gaming dari smartphone ini. Wallpaper default-nya pun bisa berubah menjadi terlihat lebih garang ketika Anda mengaktifkan X Mode. Bagi yang belum tahu, X Mode dapat mendorong performa hardware menjadi lebih tinggi ketika dihidupkan. Mungkin bisa dibilang mirip mode Competitive di smartphone lain. Tapi karena hardware lebih ngebut, tentunya daya yang dipakai bakal lebih boros juga.
Yang paling kami suka dari ROG UI adalah Armory Crate. Kurang lebih, ini adalah software untuk masuk ke mode gaming di ROG Phone II. Melalui Armory Crate Anda bisa mengakses banyak hal, seperti X Mode, AirTriggers, Game Genie, efek lampu RGB, hingga memonitor kecepatan CPU/GPU, sisa baterai, serta RAM.
Melalui Game Library (Scenario Profiles) di Armory Crate Anda juga bisa membuat pengaturan tersendiri untuk masing-masing game. Misalnya COD Mobile ingin dijalankan dengan kecepatan CPU yang lebih kencang atau lebih rendah, mengutak-atik sensitivitas sentuhan, maupun mengontrol manajemen suhu. Sangat lengkap!
Asus ROG Phone II mengadopsi sistem operasi ROG UI berbasis Android 9.0 Pie. Tentunya di masa mendatang, kemungkinan besar Asus akan meluncurkan update ke Android 10 meski belum diketahui kapan bakal tersedia untuk gamer di Indonesia.
Yang pasti ROG UI punya tema yang sejalan dengan konsep gaming dari smartphone ini. Wallpaper default-nya pun bisa berubah menjadi terlihat lebih garang ketika Anda mengaktifkan X Mode. Bagi yang belum tahu, X Mode dapat mendorong performa hardware menjadi lebih tinggi ketika dihidupkan. Mungkin bisa dibilang mirip mode Competitive di smartphone lain. Tapi karena hardware lebih ngebut, tentunya daya yang dipakai bakal lebih boros juga.
Yang paling kami suka dari ROG UI adalah Armory Crate. Kurang lebih, ini adalah software untuk masuk ke mode gaming di ROG Phone II. Melalui Armory Crate Anda bisa mengakses banyak hal, seperti X Mode, AirTriggers, Game Genie, efek lampu RGB, hingga memonitor kecepatan CPU/GPU, sisa baterai, serta RAM.
Melalui Game Library (Scenario Profiles) di Armory Crate Anda juga bisa membuat pengaturan tersendiri untuk masing-masing game. Misalnya COD Mobile ingin dijalankan dengan kecepatan CPU yang lebih kencang atau lebih rendah, mengutak-atik sensitivitas sentuhan, maupun mengontrol manajemen suhu. Sangat lengkap!
Quote:
Performa gaming yang memuaskan
Asus ROG Phone II dipersenjatai SoC Qualcomm Snapdragon 855+. Varian yang kami coba memiliki RAM sebesar 8 GB dan memori internal 128 GB. Kombinasi yang tentunya menjamin performa kelas atas. Sekadar mengingatkan, Snapdragon 855+ adalah versi upgrade dari Snapdragon 855 yang memang identik digunakan pada smartphone gaming.
Kami mencoba memainkan PUBG Mobile yang kami atur grafisnya di HDR-Extreme. Hasilnya sangat memuaskan. Game dapat berjalan dengan mulus dan lancar tanpa kendala apapun. Selama kurang lebih 20 menit kami memainkannya, suhu pun terjaga cukup baik dan frame rate selalu stabil di kisaran 60fps (PUBG Mobile belum mendukung lebih dari 60fps).
Begitu pula saat memainkan Asphalt 9, tidak ada lag sama sekali untuk dimainkan di setting grafis High. Semua berjalan super mulus. Pada game Call of Duty Mobile, selain mampu menyajikan frame rate yang stabil dan sangat nyaman dimainkan, kami juga merasakan keuntungan dari layar ROG Phone II yang begitu responsif sehingga bisa menembak lebih cepat dari musuh.
Game terakhir yang kami coba adalah Shadowgun Legends. Alasan kami memainkannya adalah karena game ini merupakan salah satu judul yang sudah mendukung frame rate hingga 90 fps bahkan Unlimited. Tidak terlalu terasa bedanya antara 90fps maupun Unlimited. Tapi bagi kami, kedua opsi itu membuat ShadowGun Legends terlihat sangat smooth dan memanjakan mata.
Lalu bagaimana dengan suhunya? Sejauh pengalaman kami, meskipun memainkan game di pengaturan grafis tinggi, X Mode aktif, dan dengan durasi yang lumayan, peningkatan suhunya tidak terlalu mengganggu. Hanya terasa hangat dan tidak signifikan berdampak pada performanya.
Untuk lebih menggambarkan seperti apa performa dari Asus ROG Phone II, berikut kami sajikan beberapa hasil pengujian menggunakan apikasi benchmark:
Asus ROG Phone II dipersenjatai SoC Qualcomm Snapdragon 855+. Varian yang kami coba memiliki RAM sebesar 8 GB dan memori internal 128 GB. Kombinasi yang tentunya menjamin performa kelas atas. Sekadar mengingatkan, Snapdragon 855+ adalah versi upgrade dari Snapdragon 855 yang memang identik digunakan pada smartphone gaming.
Kami mencoba memainkan PUBG Mobile yang kami atur grafisnya di HDR-Extreme. Hasilnya sangat memuaskan. Game dapat berjalan dengan mulus dan lancar tanpa kendala apapun. Selama kurang lebih 20 menit kami memainkannya, suhu pun terjaga cukup baik dan frame rate selalu stabil di kisaran 60fps (PUBG Mobile belum mendukung lebih dari 60fps).
Begitu pula saat memainkan Asphalt 9, tidak ada lag sama sekali untuk dimainkan di setting grafis High. Semua berjalan super mulus. Pada game Call of Duty Mobile, selain mampu menyajikan frame rate yang stabil dan sangat nyaman dimainkan, kami juga merasakan keuntungan dari layar ROG Phone II yang begitu responsif sehingga bisa menembak lebih cepat dari musuh.
Game terakhir yang kami coba adalah Shadowgun Legends. Alasan kami memainkannya adalah karena game ini merupakan salah satu judul yang sudah mendukung frame rate hingga 90 fps bahkan Unlimited. Tidak terlalu terasa bedanya antara 90fps maupun Unlimited. Tapi bagi kami, kedua opsi itu membuat ShadowGun Legends terlihat sangat smooth dan memanjakan mata.
Lalu bagaimana dengan suhunya? Sejauh pengalaman kami, meskipun memainkan game di pengaturan grafis tinggi, X Mode aktif, dan dengan durasi yang lumayan, peningkatan suhunya tidak terlalu mengganggu. Hanya terasa hangat dan tidak signifikan berdampak pada performanya.
Untuk lebih menggambarkan seperti apa performa dari Asus ROG Phone II, berikut kami sajikan beberapa hasil pengujian menggunakan apikasi benchmark:
Quote:
Kamera 48 MP + 13 MP
Mungkin untuk sebuah smartphone gaming, sektor kamera bukan menjadi pertimbangan utama bagi para gamer. Kami pun demikian. Tapi bukan berarti ROG Phone II tidak dilengkapi kamera yang mumpuni. Anda disuguhkan kamera ganda 48 megapixel f/1.8 + 13 megapixel ultrawide di belakang, dan 24 megapixel f/2.2 di depan.
Hasil fotonya pun masih lumayan oke di kelasnya, walaupun belum termasuk dalam jajaran yang terbaik. Untuk pemotretan sehari-hari dengan kondisi cahaya yang ideal, hasilnya tidak malu-maluin untuk Anda pamerkan ke media sosial. Bahkan, Asus tidak lupa menyertakan Night Mode untuk memotret di tempat yang kurang terang.
Hasil foto Asus ROG Phone II (1) by yangcanggih.com, on Flickr
Hasil foto Asus ROG Phone II (3) by yangcanggih.com, on Flickr
Hasil foto Asus ROG Phone II (5) by yangcanggih.com, on Flickr
Mungkin untuk sebuah smartphone gaming, sektor kamera bukan menjadi pertimbangan utama bagi para gamer. Kami pun demikian. Tapi bukan berarti ROG Phone II tidak dilengkapi kamera yang mumpuni. Anda disuguhkan kamera ganda 48 megapixel f/1.8 + 13 megapixel ultrawide di belakang, dan 24 megapixel f/2.2 di depan.
Hasil fotonya pun masih lumayan oke di kelasnya, walaupun belum termasuk dalam jajaran yang terbaik. Untuk pemotretan sehari-hari dengan kondisi cahaya yang ideal, hasilnya tidak malu-maluin untuk Anda pamerkan ke media sosial. Bahkan, Asus tidak lupa menyertakan Night Mode untuk memotret di tempat yang kurang terang.
Hasil foto Asus ROG Phone II (1) by yangcanggih.com, on Flickr Hasil foto Asus ROG Phone II (3) by yangcanggih.com, on Flickr Hasil foto Asus ROG Phone II (5) by yangcanggih.com, on Flickr
Quote:
Baterai jumbo 6.000 mAh
Dari sektor daya, Asus ROG Phone II tampil menggiurkan dengan membawa baterai berkapasitas 6.000 mAh. Ya, 6.000 mAh. Untuk ukuran smartphone masa kini, itu tergolong jumbo. Di Indonesia sendiri baru ROG Phone II dan Galaxy M30s yang punya baterai sebesar ini.
Walaupun (mungkin) berdampak pada bobot smartphone yang menjadi lebih berat, penanaman baterai 6.000 mAh merupakan langkah yang tepat karena sederet hardware ROG Phone II memang rakus daya. Sebut saja SoC atau chipset-nya, layarnya (terutama ketika mode 120Hz aktif), dan sebagainya.
Dengan begitu, ROG Phone II tidak cepat kehabisan tenaga ketika diajak beraktivitas seharian penuh, atau saat dipakai main game. Pernah kami coba menggunakan smartphone ini hanya untuk kebutuhan standar, ternyata daya tahannya bisa mencapai 2 hari.
Saat baterai habis dan harus mengisi ulang, Asus membenamkan teknologi Quick Charge 4.0 30W yang mendukung charging berkecepatan tinggi. Meski begitu, tampaknya di paket penjualan yang paling ekonomis, charger canggihnya tidak disertakan alias dibeli terpisah.
Dari sektor daya, Asus ROG Phone II tampil menggiurkan dengan membawa baterai berkapasitas 6.000 mAh. Ya, 6.000 mAh. Untuk ukuran smartphone masa kini, itu tergolong jumbo. Di Indonesia sendiri baru ROG Phone II dan Galaxy M30s yang punya baterai sebesar ini.
Walaupun (mungkin) berdampak pada bobot smartphone yang menjadi lebih berat, penanaman baterai 6.000 mAh merupakan langkah yang tepat karena sederet hardware ROG Phone II memang rakus daya. Sebut saja SoC atau chipset-nya, layarnya (terutama ketika mode 120Hz aktif), dan sebagainya.
Dengan begitu, ROG Phone II tidak cepat kehabisan tenaga ketika diajak beraktivitas seharian penuh, atau saat dipakai main game. Pernah kami coba menggunakan smartphone ini hanya untuk kebutuhan standar, ternyata daya tahannya bisa mencapai 2 hari.
Saat baterai habis dan harus mengisi ulang, Asus membenamkan teknologi Quick Charge 4.0 30W yang mendukung charging berkecepatan tinggi. Meski begitu, tampaknya di paket penjualan yang paling ekonomis, charger canggihnya tidak disertakan alias dibeli terpisah.
Quote:
Kesimpulan
Sesuai judul artikel kami, Asus ROG Phone II adalah smartphone gaming terbaik yang bisa Anda beli di Indonesia saat ini. Keunggulannya bukan cuma soal performa, tetapi lebih kepada bagaimana Asus meracik berbagai elemen mulai dari desain, fitur gaming, serta software pendukungnya menjadi sebuah kesatuan yang layak diacungi jempol.
ROG Phone II juga punya sederet aksesori keren untuk menunjang aktivitas gaming Anda. Sebut saja AeroActive Cooler II, ROG Kunai Gamepad, TwinView Dock II, dan sebagainya. Keunggulan yang untuk sekarang belum dimiliki oleh smartphone gaming pesaingnya.
Dibanderol mulai dari Rp8.499.000, Asus ROG Phone II cocok untuk Anda hardcore gamer yang mencari perangkat mobile gaming paling komplit untuk bermain di level kompetitif.
Sesuai judul artikel kami, Asus ROG Phone II adalah smartphone gaming terbaik yang bisa Anda beli di Indonesia saat ini. Keunggulannya bukan cuma soal performa, tetapi lebih kepada bagaimana Asus meracik berbagai elemen mulai dari desain, fitur gaming, serta software pendukungnya menjadi sebuah kesatuan yang layak diacungi jempol.
ROG Phone II juga punya sederet aksesori keren untuk menunjang aktivitas gaming Anda. Sebut saja AeroActive Cooler II, ROG Kunai Gamepad, TwinView Dock II, dan sebagainya. Keunggulan yang untuk sekarang belum dimiliki oleh smartphone gaming pesaingnya.
Dibanderol mulai dari Rp8.499.000, Asus ROG Phone II cocok untuk Anda hardcore gamer yang mencari perangkat mobile gaming paling komplit untuk bermain di level kompetitif.
Quote:
YANGCANGGIH.COM juga menerbitkan majalah gadget digital bulanan, Y Magazine yang dapat diunduh secara gratis melalui Magzter dan Pressreader. Untuk versi PDF, bisa diunduh gratis di yangcanggih.com/y-magazine
FB:YANGCANGGIH
Twitter:@YANGCANGGIHCOM
Instagram:@YANGCANGGIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar